WELCOME TO MY BLOG

Pengalaman  

Jumat, 18 April 2008



OPINI MASYARAKAT


Kita,Mereka Dan Punk….





Minggu 10 Juni 2007,di sela-sela PJTD Tegalboto yang diadakan di gedung PKM.saya beserta 2 orang teman wanita,Yessi dan Rully menyelinap dan membolos dari dari diklat jurnalistik tersebut.bagi para pemberontak seperti kita,hentakan dan raungan musik punk di belakang gedung PKM lebih menarik daripada mendengarkan teori-teori jurnalistik yang harus kami ikuti.


Jadilah saya dan temen-temen wanita saya masuk ke dalam gedung kecil tempat pertunjukan musik punk itu.gak ada yang special di dalam gedung itu,jangankan lighting,bahkan panggung saja tidak ada.hanya ada 2 buah gitar listrik,1 bass,1 perangkat drum,3 buah Sound Laney dan 1 efek distorsi.saat saya masuk ke dalam gedung,bau minuman keras langsung menusuk ke hidung saya.di depan mata saya terpampang gerombolan anak muda yang moshing mengikuti musik-musik keras ala The Ramones,Sex Pistols atau Nirvana.mereka berjoget dengan gaya mirip orang berkelahi,saling pukul-memukul bahkan menendang.tidak sedikit dari mereka jatuh akibat terpukul atau tertendang orang di sebelah mereka.yang mengherankan,tidak ada seorang pun yang marah,yang ada hanya senyuman dan tawa seakan mereka terlepas dari beban yang menghimpit mereka.


Saat asyik head banging mendengar musik mereka,saya melihat beberapa orang gadis muda yang berbaur bersama para punkers tersebut.selayaknya musik punk,dandanan dan aksesoris mereka bener-bener cadas.rambut Mohawk,piercing di berbagai tempat,Tatto,Celana Jins ketat dan sobek-sobek,Sepatu Boots,rokok yang menyelip di bibir dan tak lupa mata merah akibat pengaruh alcohol.sempat terlintas dalam pikiran saya,apakah mereka tidak diusili oleh para punkers laki-laki.



Saat saya mengedarkan pandangan ke sekeliling gedung,ada beberapa spanduk bernada perlawanan dan anti terhadap sistem.tulisan-tulisan macam “ Pagah Anti Rasis “ atau “ Perempuan Merdeka!Hancurkan budaya patriarki”,” Anti Imperialisme “ begitu mencolok mata dengan gambar-gambar unik dan warna yang mencolok mata.



 


 


 


 


Karena rasa penasaran yang sudah memuncak,saya pun berjalan menghampiri gerombolan-gerombolan punkers di depan saya.sempat terbersit rasa takut karena dandanan mereka yang sangar-sangar.ternyata saat saya menawarkan wawancara,mereka dengan ramah menyambut,menjabat tangan saya dan tak lupa dengan senyum persahabatan menyungging di bibir mereka.benar-benar beda dari gambaran para anak punk di mata saya selama ini.


Punkers pertama yang saya wawancara adalah KNDP ( Nama samaran ), saat ini tercatat sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di jember. Dia berbicara seputar idealisme anak-anak punk yang menjunjung tinggi kebebasan dan kesamaan hak.dia juga berbicara tentang prinsip hidupnya yang tidak perduli dengan pendapat orang lain,dan tidak mau orang lain mencampuri urusannya,tetapi jika orang lain meminta bantuannya dia tidak segan untuk menolong.dia juga mengumpat system pendidikan di Indonesia yang menentukan kelulusan murid melalui UNAS.karena menurutnya yang paling mengerti murid adalah para guru,bukan pemerintah.dia juga bercerita dengan semangat kalau Punk itu masalah hati,bukan masalah dandanan atau sekedar cara berpakaian dan mode yang saat ini tengah ngetrend.


Di tengah-tengah wawancara ada seseorang yang memeluk saya dari belakang.saat saya menengok,ternyata dia seorang adik kelas saat masih SMA,sebut saja namanya Gentong.karena lama tak bertemu saya ngobrol banyak mengenai keluarganya dan tentu saja musik Punk.saat ditanya kenapa dia senang berkumpul dengan anak punk,dia menjawab dengan diplomatis kalau dalam komunitas anak punk,tidak ada yang namanya diskriminasi,semua orang adalah saudara.dia juga bercerita kalau emosinya bisa disalurkan melalui moshing dan mengumpat sepuas-puasnya.dan dia juga menjelaskan bahwa moshing itu bukan gerakan anarkis melainkan pelampiasan ekspresi dan kemarahan terhadap system yang ada.saat disinggung mengenai minuman keras yang begitu identik dengan anak punk,dia berkata kalau tidak semua anak punk adalah peminum.tapi dia juga tidak menyangkal bahwa banyak dari mereka yang peminum.dia juga bercerita,dengan minum,mereka serasa saudara,1 botol untuk beberapa orang.


Saat saya lagi asyik nimbrung dengan si Gentong,saya melihat seorang cewek manis tersenyum pada saya.singkat kata akhirnya kita pun berkenalan.cewek manis ini bernama Nancy ( nama samaran ).dia temen akrab si KNDP dan si Gentong.dengan cara ngomong yang belepotan karena masih dalam pengaruh alcohol, dia bercerita banyak mengenai dia dan dunia punk.Nancy yang masih duduk di kelas 3 SMA ini tidak khawatir kalau ada punkers lelaki yang usil padanya.sebab dia tahu kalau dalam komunitas punk,semua sama,tidak ada perbedaan gender, mereka semua saudara, dan dia menambahkan kalau para punker lelaki sangat menghormati dia jadi tidak ada yang namanya usil,hal ini juga diamini oleh kedua temannya.saat ditanya mengenai orang tuanya,dia bercerita kalau orang tuanya sekarang ada di Makassar,dan dia juga blak-blakan kalau keluarganya almost broken.karena itu dia senang sekali kalau berada dalam komunitas punk yang menerima dia apa adanya,menghormatinya dan tidak ada yang namanya jaim.saat disinggung mengenai masa depannya,dia bercerita kalau dia punya cita-cita bisa kuliah di Malang,tapi dia mengaku tidak begitu memikirkannya.



Setelah sedikit banyak berbincang dengan punkers,saya jadi trenyuh melihat masih sempitnya paradigma berpikir masyarakat akan anak-anak punk.masyarakat kebanyakan mempunyai dogma kalau anak punk adalah sampah masyarakat yang tidak punya masa depan,anak punk adalah anak-anak kasar dan tidak punya sopan santun.padahal saat berbicara dengan mereka,saya mendapatkan keramahan yang bahkan tidak saya dapatkan di instansi pemerintah.mereka juga mempunyai sifat kesetia kawanan yang kental dan saling menghormati satu sama lain,tidak ada diskriminasi.dan saya juga baru tahu kalu para punkers yang datang hari itu tidak hanya berasal dari Jember saja,banyak dari mereka yang datang dari Malang,Surabaya bahkan Jakata.padahal acara yang diadakan oleh komunitas punk yang bekerja sama dengan UKM kesenian UNEJ ini minim publikasi.hal ini menunjukkan betapa eratnya persahabatan dan komunikasi antar anak punk.


Hari semakin beranjak sore,tapi tak ada tanda-tanda para punkers akan pulang.saya pun masih betah berada di tengah-tengah anak punk yang ramah dan sopan,tapi karena saya gatal ingin menuliskan sedikit cerita tentang mereka,saya pun pamit pulang pada KNDP,Gentong dan Nancy,3 orang punkers yang meski berbeda latar belakang,mereka tetap satu karena disatukan oleh ikatan yang bernama PUNK….



"BEING PUNK IS NOT A FUCKING CRIME!!"


more...




AddThis Social Bookmark Button

2 komentar: to “ Pengalaman

Design by SkinDols